- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sejak dua tahun lalu, ilustrasi ini belum juga kuberi nama. Entah belum atau mungkin saja tidak akan. Ilustrasi yang aku buat dalam rangka kolaborasi apik yang kusingkat kolaborApik bersama seorang penulis, Getar Krisna, namanya.
Dulu, tidak sengaja baca tweet-nya yang berseliweran. Eh, suka dengan salah satu cuitannya. Karena aku tidak mau melewatkannya, jadi langsung menghubungi dia buat minta izin mengilustrasikan tulisannya, dan disambut baik olehnya. Waah, seneng dong ya restu udah dikarungin.
Dua hari berikutnya, ilustrasi sudah jadi. Ukurannya kecil makanya bisa gesit. Berikut gambar aslinya:
Tentang menanam kagum yang dirawat sendiri-sendiri di dalam wadah sunyi yang bersembunyi. Ditutup rapat tapi masih saja berdetak. Makin subur ia, tapi entah kapan bisa saling bicara.
Banyak orang yang menginginkan mencintai dibalas dengan dicintai. Namun tidak sedikit orang memilih mencintai dalam diam karena takut akan penolakan yang akan menjadikannya berjauhan. Mungkin bumi ini telah didominasi oleh orang-orang yang bungkam terhadap perasaan.
Semoga saja suatu hari nanti ada puisi-puisi yang lain, yang aku ilustrasikan lagi. Baik puisiku sendiri maupun puisi orang lain. Ada satu mantra yang lahir hari ini: semoga dalam berkarya selalu empat sehat lima istiqomah.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar